Pengikut

Selasa, 05 Juli 2011

Batal Wudu`

Dari kejauhan tampak dua orang sedang membersihkan badan mereka di sebuah kolam genangan air mancur. Air yang jernih mengalir melewati kolam itu. Sehingga, air itu terus berganti dengan yang baru, baru dan baru. Pantas jika kedua orang itu berada di situ di tengah-tengah hari untuk mandi. 
Dekat kolam tersebut terdapat tempat yang digunakan untuk sholat. Biasanya, setelah mandi mereka berhenti sejenak untuk sholat. Sama halnya seperti yang dilakukan kakek Jahil tiap harinya.
Ketika itu, kakek Jahil sedang bergegas menuju ke musholla dengan keadaan saat ia mandi. Pakaiannya berada di teras musholla. Oleh karena si kakek ini tanpa busana, sambil berjalan pelan-pelan, ia menutupi kemaluannya dengan kedua tangannya. Pakaianpun diguanakan kembali untuk melakukan sholat. Peci, sarung, dan kemejanya sudah menutup auratnya, sehingga tampak kinclong kembali.
Pemuda cilik yang kira-kira berumur 12 Tahunan yang juga mandi bersama si kakek barusan juga naik tanda selesai mandi. Namun, agak berbeda dengan si kakek, ia pergi ke musholla dengan tergesa-gesa menghampiri si kakek.
“Ma`af kek, kakek sudah ngambil wudu`?” tanya anak kecil itu dengan sopan.
“Cu, cu... kamu kan liat sendiri tadi kakek wudu` di depanmu.” ujar kakek yang hendak takbir.
“Tapi kek, bukan kah kakek tadi memegang kemaluan kakek dengan telapak tangan kakek sendiri?” tanya pemuda itu meyakinkan.
“iya. Memang kenapa cu..,?” tanya kakek balik.
“Begini kek, kata guru ngaji saya, kalo memegang kemaluan dengan telapak tangan tanpa penghalang, wudu`nya batal.” jelas anak itu.
Kakek tidak percaya dengan kata-kata anak yang baru kenal itu. Lantas ia-pun mengatakan bahwa anak tersebut sok tau. Tapi anak itu juga teguh pendidiriannya. Si kakek juga tidak mau kalah.
“Kamu ini, kencing aja belum lurus, udah sok ngajarin kakek.” Kata si Jahil itu.
“eh cu, kemaluan itu, dibawa sholat aja tidak apa-apa, apalagi cuman dipegang...” ujar kakek mengakhiri perdebatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar