Cucu kakek yang bernama Ria melihat Kakek menangis bercucuran air mata. Cucu bingung. Dalam hatinya bertanya-tanya, serial apa gerangan yang mampu membuat Kakek gokil menangis tersedu-sedu. Ria pun menghampirinya. Visinya satu. Yaitu melihat acara TV yang sedang Kakek tonton.
Setelah mendekat dan mengetahui acara yang telah Kakek tonton, tertawa dalam hati. Geli atau merasa aneh membuatnya tertawa heran. “Masa` nonton berita aja, Kakek menangis sejadi-jadinya. Orangtua yang aneh.” ucapnya dalam hati.
Dia pun duduk di samping Kakek. Ria mencoba untuk menenangkan perasaan Kakek tercintanya yang aneh dan luar biasa anehnya. Ria memeluk Kakeknya. Lontaran mutiara kata dilontarnya; mencoba mengusir rintihan tangisan sang Kakek. Tapi, tangisannya malah menjadi. Kakek menoleh ke arah cucunya yang berada di dekatnya. Dengan tatapan mata yang tajam, Kakek mengusir tangan cucunya yang berada di atas pundak sebelah kanan si Kakek.
“Kakek... Ada apa kek? Kenapa menangis seperti itu?” tanya cucunya perhatian.
“Cucu kurang ajar. Sana kamu, jangan dekat-dekat Kakek!!” jawab Kakek marah.
Tentu si cucu bingung. Diperhatiin benar-benar, Kakeknya malah memarahinya habis-habisan. Sebelum pergi dari sanding Kakek, Ria bertanya agar hilang kepenasarannya.
“Kakek kenapa sih, orang Ria mau hibur Kakek. Kakek ngomong kaya` gitu.” bantah Ria ikut emosi.
Teriakan Ria mengundang perhatian kedua orangtuanya yang berada di kamar. Mereka menghampiri asal suara keributan dengan cepat.
“Ada apa ini? Ko` ribut-ribut.” tanya ibunya heran.
“Iya. Ada apa ini Ria” tambah Ihsan pada anaknya yang dalam keadaan wajah kusut.
Mungkin karena kesal, si Ria tidak menjawab. Tapi Kakek tidak seperti itu; Kakek menjawab tertanyaan mereka berdua.
“Anakmu ni kurang ajar betul. Kakek lagi sedih mendengar berita KH. Zainuddin MZ meninggal dunia, cucumu malah datang nginjak Kaki Kakek.” jawab Kakek dengan suara lantang.
“Liat ni!! Punya cucu kaya gini.” tambahnya kesal.
Ria yang tadinya kesal juga, baru sadar, bahwa kaki kanannya berada di atas Kakeknya. Wajahnya yang murung berubah tersenyum melihat fakta dari kenyataan barusan. Ia pun minta ma`af. Orang tuanya tersenyum, melihat kejadian yang diperankan oleh cucu dan kakeknya.
“Mereka kalo ketemu, pasti seperti itu.” kata Ihsan pada sang Istri siang itu di ruang tamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar